Sejarah Rivalitas Dortmund vs Munchen di Der Klassiker

BOLA TERKINI  -  Duel antara Bayern Munchen dan Borussia Dortmund dalam Der Klassiker atau laga klasik jadi yang paling ditunggu di Bundesliga era saat ini. AGEN JUDI BOLA

Pertandingan Dortmund vs Munchen di Signal Iduna Park pada Selasa (26/5) nanti akan jadi Der Klassiker ke-102 bagi kedua tim di Bundesliga.

Sampai dengan saat ini, Munchen mendominasi Der Klassiker dengan 47 kemenangan, sementara Dortmund meraih 25 kemenangan.

Meski demikian, label Der Klassiker itu sendiri dipertanyakan banyak pihak mengingat sejarah pendek rivalitas Munchen dan Dortmund.

Persaingan Munchen vs Dortmund disebut masih kalah panas dibandingkan dengan sejumlah derbi lain di Liga Jerman, termasuk antara Dortmund dan FC Schalke 04 dalam Revierderby dan juga Munchen dengan FC Nuremberg dalam Bavarian Derby.

                      AGEN POKER ONLINE


Salah satu faktor yang bisa membuat Der Klassiker menjadi sorotan adalah kesuksesan Munchen dan Dortmund di Bundesliga.

Di era Bundesliga yang dimulai sejak 1963, FC Hollywood, julukan Munchen, menjadi paling banyak menjuarai liga. Kombinasi gelar liga Munchen dan Dortmund membuat kedua tim mengoleksi 32 trofi Bundesliga. Dortmund tim kedua di bawah Munchen yang memiliki jumlah trofi Bundesliga terbanyak, bersama dengan Borussia Monchengladbach.

Rivalitas sebenarnya untuk Munchen dengan Dortmund baru terjadi di era 1990-an. Pada masa itu, Die Borussen mulai berani menantang Munchen sebagai calon juara Bundesliga.

Dortmund mewujudkan ambisinya juara liga di musim 1994/1995 dan 1995/1996. Pada 1996, kapten Munchen Lothar Matthaus mengejek rekan setimnya di timnas Jerman Andreas Moller yang merupakan bintang Dortmund dengan sebutan cengeng. Moller membalasnya dengan menampar Matthaus. AGEN JUDI BOLA

Pada musim 1996/1997, Dortmund juara Liga Champions di Olympiastadion yang menjadi kandang Munchen pada saat itu. Prestasi Dortmund tersebut memantik persaingan kedua tim.

Munchen dan Dortmund lalu bertemu di perempat final Liga Champions 1997/1998. Dortmund berjaya usai memenangi dua leg lewat gol Stephane Chapuisat.

Jelang musim 1998/1999, Munchen membajak Ottmar Hitzfeld yang ketika itu jadi Direktur Sepak Bola Dortmund, dan mempersembahkan lima trofi untuk klub tersebut.

Di tangan Hitzfeld, prestasi Munchen kian mengilap. Tidak saja lima gelar Bundesliga, tetapi juga trofi Liga Champions 2000/2001.

Perseteruan Dortmund vs Munchen tidak saja diwarnai dengan keributan Matthaus dengan Moller dan pembajakan Hitzfeld, tetapi juga keributan kiper Oliver Kahn yang melepaskan tendangan kungfu ke Chapuisat pada musim 1998/1999 dan menggigit telinga Heiko Herrlich.

Di tengah dominasi Munchen pada era 1990-an, Dortmund kembali bangkit di awal era 2000-an dengan juara liga 2000/2001, dan pada satu dekade berikutnya 2010/2011 dan 2011/2012 setelah kedatangan Jurgen Klopp.

Solidnya skuat Dortmund bersama Klopp membuat Munchen terusik. Die Roten akhirnya membajak sejumlah bintang-bintang Dortmund di musim-musim berikutnya.

Mario Gotze diboyong ke Allianz Arena pada musim 2013/2014, striker Robert Lewandowski direkrut Munchen pada Januari 2014. Dua musim kemudian, Mats Hummels menyusul dua rekannya itu ke Munchen pada musim 2016/2017.

Terhitung sejak musim 1965/1966 hingga November 2019, Munchen mendominasi laga Der Klassiker dengan memenangi 59 pertandingan dari 125 pertemuan di seluruh laga resmi. Sementara Dortmund hanya menang 33 kali. AGEN JUDI BOLA